Rumput laut Halimeda adalah salah satu rumput laut hijau yang unik dan punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut tropis.
Rumput laut Halimeda punya “ciri khas” tersendiri yang dapat membantu komunitas terumbu karang di laut.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai ciri-ciri Halimeda, klasifikasi Halimeda, perannya dalam pembentukan karang, serta potensi pengembangannya di masa depan.
Mengenal Rumput Laut Sargassum
Ciri-Ciri dan Klasifikasi Halimeda
Salah satu keunikan utama dari rumput laut Halimeda terletak pada struktur tubuhnya yang bersegmen dan mengandung kalsium karbonat (CaCO₃).
Endapan mineral inilah yang membuat Halimeda terasa keras, berbeda dengan rumput laut lain yang umumnya lentur.
Ciri-ciri Halimeda lainnya meliputi warna hijau muda hingga kehijauan pucat, bentuk tubuh menyerupai rangkaian koin kecil. Holdfastnya yang berperan seperti akar membantunya menempel pada pecahan karang dan batu.
Dari segi klasifikasi Halimeda, genus ini termasuk dalam kelompok alga hijau (Chlorophyta) yang berkembang luas di daerah tropis. Berikut urutan taksonomi rumput laut Halimeda:
Ciri-ciri Halimeda yang memiliki tubuh terkalsifikasi menjadikannya unik di antara kelompok rumput laut hijau lainnya.
10 Jenis Rumput Laut di Indonesia
Rumput Laut Pembentuk Karang
Melalui proses biologisnya, Halimeda mengendapkan kalsium karbonat di dalam jaringan talus yang kemudian, setelah mati, berubah menjadi butiran sedimen halus.
Endapan inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk terumbu karang baru. Dalam jangka panjang, komunitas Halimeda dapat menghasilkan lebih dari dua kilogram kalsium karbonat per meter persegi setiap tahun, menjadikannya kontributor penting dalam siklus pembentukan karang.
Selain bermanfaat bagi ekosistem karang, Halimeda juga bermanfaat menjadi buffer yang dapat mempertahankan nilai pH di sekitarnya. Hal ini membuat Halimeda menjadi shelter organisme laut lainnya.
Potensi Halimeda
Beragam penelitian menunjukkan rumput laut Halimeda mempunyai potensi yang tidak hanya pada fungsi ekologisnya, namun juga dari kandungannya.
Penelitian dari Muzaki et al (2018) menyebutkan bahwa ekstrak Halimeda macroloba yang berasal dari Pantai Teluk Awur, Jepara, memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang signifikan berkat kandungan senyawa fenolik dan terpenoid.
5 Fungsi Rumput Laut untuk Mengatasi Krisis Iklim
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Mayakun et al. (2020) menunjukkan bahwa endapan kalsium karbonat dari Halimeda macroloba berpotensi dimanfaatkan sebagai material bioteknologi berbasis karbonat alami yang ramah lingkungan.
Meski begitu, potensi tersebut perlu dilakukan uji lanjutan untuk menilai fungsinya secara menyeluruh, terutama sebelum diaplikasikan dalam skala industri farmasi atau bioteknologi.
Ingin mengenal lebih banyak tentang jenis rumput laut lainnya?
Temukan artikel informatif lainnya seputar dunia rumput laut hanya di laman TSIN.
TSIN adalah platform virtual yang menghubungkan peneliti, ahli, dan pusat R&D rumput laut di Indonesia. TSIN berkolaborasi untuk berbagi pengetahuan, memperkuat riset, dan menghadirkan inovasi rumput laut bagi dunia industri dan masyarakat.
Sumber:
- Aktivitas Antioksidan Rumput Laut Halimeda macroloba dari Pantai Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah (2018)
- The standing stock and CaCO3 contribution of Halimeda macroloba in the tropical seagrass-dominated ecosystem in Dongsha Island, the main island of Dongsha Atoll, South China Sea (2020)
Gambar: Kompasiana