Investor asal Hong Kong telah berkolaborasi dengan investor lokal untuk membangun pabrik rumput laut di Batakte, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT, Bobby Lianto menjelaskan, kehadiran investor asing itu untuk menjawab kebutuhan pabrik rumput laut. Produsen rumput laut di NTT mengeluhkan sulitnya menjual rumput laut mereka. Harga rumput laut saat ini juga anjlok.
Bersamaan itu, kehadiran investor asing untuk memenuhi ketentuan Peraturan Gubernur nomor 39 Tahun 2022. Dalam hal ini aturan tentang pengolahan bahan baku rumput laut agar memilik nilai tambah.
“Investor Hong Kong itu sudah memberikan dana jaminan untuk pendirian pabrik sebesar Rp 14 miliar yang disimpan di Bank NTT,” kata Bobby kepada KatongNTT.com pada Jumat, 9 Desember 2022.
Investor asing tersebut berkomitmen untuk memenuhi janji membangun pabrik rumput laut dalam kurun waktu 1 tahun.
“Jika pabrik tak jadi didirikan, maka dana jaminan pembangunan pabrik Rp 14 miliar tidak dapat dikembalikan,” ujar Bobby.
Artikel terkait: Rumput Laut Indonesia Terus Berjuang untuk Produksi Bagi Dunia
Investor Hong Kong bersama mitra lokalnya telah mendirikan satu perusahaan sebagai badan hukum untuk menjalankan bisnisnya di NTT. Nama perusahaan tersebut adalah PT Bumi Biru Sejahtera. Presiden direkturnya Michael Wang (warga Hong Kong) dan Komisaris Adi Suhartono.
Saat ini, ujar Bobby, PT Bumi Biru Sejahtera telah membeli lahan pabrik rumput laut seluas 2,2 hektare. Dan, sudah melakukan Cut & Fill serta pematangan lahan.
Perusahaan juga sudah menyewa gedung seluas 800 meter persegi di Pergudangan Pitoby di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Gudang ini berfungsi untuk penyimpanan rumput laut dari para produsen.
“Mereka sedang mengurus administrasi dan perizinan untuk pabrik,” ujar Bobby.
PT Bumi Biru Sejahtera juga telah mengantongi izin untuk dapat membeli dan mengirim rumput laut selama proses pembangunan pabrik. Rumput laut NTT dibawa ke Surabaya, Jawa Timur untuk diolah di pabrik perusahaan ini yang telah lebih dulu berdiri di Payton.
“Kami siap membeli semua rumput laut yang berada di seluruh NTT berapapun jumlahnya,” kata Michael Wang seperti disampaikan Bobby.
Selanjutnya, pabrik yang nanti didirikan di Kupang akan mengolah rumput laut dalam bentuk chips dan tepung. Kemudian hasil pabrik rumput laut dijual ke industri seperti makanan dan kosmetik.
Baca juga: Diversifikasi Rumput Laut dan Garam Menjadi Soap Bar dan Bath Salt
“Ada sekitar 170 item hasil olahan dari rumput laut,” ujar Bobby.
Pabrik juga mengekspor produk rumput laut NTT dengan alur transportasi melalui Surabaya untuk selanjutnya dibawa ke negara pembeli.
“Jadi nanti hasil produksi pabrik keluar dari NTT dalam bentuk kontainer yang sudah disegel untuk dibawa ke Surabaya. Selanjutnya dibawa ke negara pembeli,” kata Bobby.
Kenapa melalui Surabaya? Dia menjelaskan, volume produk yang akan diekspor masih skala kecil. Sehingga produk ini akan diangkut bersama produk ekspor lainnya dari Surabaya ke luar negeri.
Bobby menjelaskan, Kadin NTT telah berupaya memenuhi permintaan Gubernur Viktor Bungtilo Laiskodat untuk mencarikan investor untuk pabrik rumput laut di NTT.
Bobby bersama Yusak Benu, Koordinator Wakil Ketua Umum KADIN NTT pada Rabu, 7 Desember 2022, melaporkan perkembangan Investasi dan pembangunan pabrik rumput laut di Batakte kepada Gubernur Viktor.
Informasi lainnya: Kaya Akan Rumput Laut, Kaltara Siap Pasok Kebutuhan Luar Negeri
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Katongntt. Ketepatan informasi yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Seaweednetwork.