Catatan Penting dalam Mengikat Rumput Laut Budidaya

6 days ago

Dalam praktik budidaya rumput laut, tahap pengikatan bibit menjadi salah satu proses paling krusial yang sering kali disepelekan. Padahal, cara mengikat rumput laut yang benar akan sangat memengaruhi keberhasilan budidaya secara keseluruhan, mulai dari daya tahan bibit, pertumbuhan thallus, hingga kualitas panen. Kesalahan kecil seperti simpul yang terlalu longgar atau bahan tali yang tidak sesuai bisa menyebabkan bibit terlepas, rusak, atau bahkan menurunkan kualitas ekspor karena kontaminasi dari serpihan tali. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara mengikat rumput laut yang efektif, catatan penting yang harus diperhatikan, serta manfaat pengikatan yang benar dalam mendukung keberhasilan panen.


Cara Mengikat Rumput Laut

Siapkan Bibit dan Tali Ris

Langkah pertama dalam cara mengikat rumput laut adalah menyiapkan bibit unggul dan tali ris sebagai media pengikat utama. Bibit yang baik memiliki warna cerah (hijau atau merah, tergantung jenisnya), elastis, dan bebas dari epifit atau kerusakan mekanis. Bibit yang digunakan sebaiknya telah beradaptasi dari hasil budidaya sebelumnya (bibit kultur) dan memiliki ukuran thallus yang tidak terlalu muda atau terlalu tua. Tali ris yang digunakan sebaiknya dari bahan nilon berdiameter sekitar 3–5 mm, karena jenis ini tahan terhadap gelombang laut dan tidak mudah terkelupas. Pastikan jarak antar bibit pada tali ris adalah 25–30 cm untuk memberikan ruang tumbuh yang optimal tanpa saling mengganggu.


Potong Rumput Laut

Bibit rumput laut kemudian dipotong sesuai kebutuhan. Bobot ideal setiap potongan bibit berkisar antara 50 hingga 100 gram. Ukuran ini dinilai optimal karena cukup berat untuk bertahan di air, namun tidak terlalu besar sehingga mudah diikat dan tidak membebani tali anting. Pemotongan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak jaringan thallus yang menjadi titik tumbuh.


Pengikatan Rumput Laut

Bibit yang telah dipotong diikatkan ke tali anting, yaitu tali kecil yang menghubungkan bibit ke tali ris utama. Proses pengikatan dilakukan menggunakan simpul hidup, bukan simpul mati. Simpul hidup memudahkan pelepasan saat panen dan mengurangi risiko kerusakan pada bibit karena tekanan berlebih. Pastikan ikatan cukup kencang agar bibit tidak mudah terlepas, tetapi juga tidak terlalu erat agar tidak melukai jaringan tanaman. Pada tahap ini, cara mengikat rumput laut harus dilakukan dengan penuh ketelitian dan kepekaan terhadap kondisi bibit.


Catatan Penting saat Mengikat Rumput Laut

Ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan dalam cara mengikat rumput laut:

  • Bibit harus dibersihkan terlebih dahulu. Sebelum diikat, pastikan bibit telah dibersihkan dari kotoran, lumpur, epifit, atau organisme pengganggu lainnya. Bibit yang kotor bisa menjadi media tumbuh penyakit atau mempercepat pembusukan.
  • Jenis tali sangat menentukan hasil. Gunakan tali nilon atau PE yang kuat, tidak mudah aus, dan tidak meninggalkan serpihan. Hindari penggunaan tali seadanya yang dapat melukai bibit dan mencemari thallus.
  • Pengikatan dilakukan di tempat teduh. Hindari sinar matahari langsung saat proses pengikatan untuk mencegah bibit layu dan rapuh.
  • Bibit harus segera ditanam setelah diikat. Terlalu lama dibiarkan di darat bisa menyebabkan stres fisiologis yang membuat bibit rentan patah atau mati.
  • Perhatikan kebersihan alat dan bahan. Tali, tangan, dan permukaan tempat bekerja harus bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri atau jamur pada luka bekas potongan bibit.
  • Simpul harus stabil tapi tidak merusak. Gunakan simpul yang kuat menghadapi arus, namun tetap memungkinkan thallus berkembang tanpa terganggu.


Manfaat Pengikatan Rumput Laut yang Baik

Melakukan pengikatan dengan teknik yang tepat membawa dampak besar terhadap keberhasilan budidaya. Bibit yang diikat dengan baik akan lebih tahan terhadap arus dan gelombang, sehingga tidak mudah putus atau hanyut ke laut. Selain itu, cara mengikat rumput laut yang benar akan mengurangi potensi penurunan hasil panen karena tidak ada kehilangan bibit selama masa pemeliharaan. Hal ini juga penting dalam menjaga kesehatan tanaman, karena luka gores akibat ikatan yang salah bisa menjadi jalan masuk bagi infeksi dan penyakit. Dengan pengikatan yang optimal, pembudidaya bisa menjaga stabilitas produksi, mengurangi biaya penggantian bibit, dan meningkatkan kualitas panen secara keseluruhan.


Sumber gambar: Melek Perikanan

Our Partners
Supported By