Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap besarnya potensi rumput laut di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara. Hal ini dia sampaikan saat meninjau Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo, Nunukan.
Menurutnya, jika hilirisasi budidaya rumput sudah berjalan, termasuk industrinya maka perputaran uang dalam hal ini perekonomian bisa lebih baik dan banyak di Nunukan.
"Produktivitas meningkat maka bisa menciptakan kemandirian ekonomi. Bayangkan saja produksi rumput laut di Nunukan 36.000 ton per tahun atau bisa mencapai Rp720 miliar, kalau berputar tiga kali sudah di atas Rp2 triliun. Artinya perputaran uang di Nunukan sangat besar," kata Sakti Wahyu Trenggono, Sabtu (1/4/2023).
Dia melanjutkan, nantinya tidak lagi hanya panen rumput laut mentah saja (raw material), tapi sudah menjadi material (olahan) yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi. "Dan jika hilirisasi sudah dijalankan akan menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak," imbuhnya.
Menteri Sakti Wahyu juga melihat berbagai produk hasil olahan rumput laut di kampung budidaya didampingi Direktur Utama PT Kay Jayden Jaya Didit Adiputra.
Didit mengatakan ke depannya PT Kay Jayden Jaya akan berusaha meningkatkan kualitas rumput laut di Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Nunukan dengan mengembangkan kebun bibit terpadu.
Also read: Ekspor Rumput Laut Kian Terbuka
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Oke Zone. Ketepatan informasi di dalamnya di luar tanggung jawab Seaweednetwork.