Profesor UB Kenalkan Inovasi Produk Mikrokapsul Probiotik Berbasis Rumput Laut

yesterday

Pemanfaatan rumput laut Eucheuma sp. sebagai bahan baku inovasi terus berkembang seiring kebutuhan industri pangan dan non-pangan yang berkelanjutan. Salah satu gebrakan terbaru datang dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) melalui pengembangan inovasi produk rumput laut berbasis mikroenkapsulasi probiotik.


Inovasi ini dirancang oleh Prof. Dr. Ir. Dwi Setijawati, M.Kes, yang baru saja dikukuhkan sebagai Profesor aktif ke-26 di FPIK UB.


Ia mengembangkan model proses Cosi Promikap-UB, yakni sistem produksi mikrokapsul probiotik Lactobacillus acidophilus dengan bahan matriks dari rumput laut Eucheuma sp..


Prosesnya menggunakan teknik emulsifikasi, kemudian dilanjutkan dengan metode foam mat drying, yang memungkinkan pengeringan berlangsung cepat dan efisien. Model ini memiliki keunggulan dalam menjaga stabilitas struktur mikrokapsul, mempertahankan viabilitas probiotik, dan mempermudah aplikasinya dalam berbagai produk.


Uji coba penerapan dilakukan pada mie instan berbahan ubi jalar ungu dan kuning. Hasilnya menunjukkan probiotik tetap bertahan walaupun melewati proses pemanasan.


Keunggulan inovasi produk rumput laut ini tidak hanya terletak pada aplikasinya di sektor pangan. Potensinya juga terbuka lebar untuk pengembangan biomaterial dan biokomposit berbasis laut, yang dapat dimanfaatkan dalam produk non-pangan hingga industri budidaya perikanan, seperti pakan fungsional.


Penerapan teknologi mikroenkapsulasi dalam inovasi produk rumput laut ini menjadi strategi penting untuk meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas senyawa aktif. Hal ini memungkinkan nilai tambah sumber daya laut lokal dimaksimalkan secara inovatif dan berdaya saing tinggi.


Dengan dukungan riset yang kuat, inovasi produk rumput laut seperti Cosi Promikap-UB menjadi bukti nyata bahwa sumber daya lokal Indonesia dapat dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi yang bermanfaat luas, baik untuk sektor pangan, kesehatan, hingga industri perikanan berkelanjutan.


Sumber:

Prasetya UB

Our Partners
Supported By