Produksi Keripik Rumput Laut Noribet asal Bandung, Modal Rp 500 ribu jadi Omzet Rp 60 Juta per Bulan

4 months ago

Sumber Foto: Shopee Noribet


Di Kota Bandung, perjalanan sukses Dadi Supri dan Atika Octa Yusyanti dalam industri keripik rumput laut telah menginspirasi banyak orang. 


Setelah melewati 11 tahun perjuangan, pasangan ini akhirnya berhasil meluncurkan merk Noribet yang kini menjadi populer di pasaran. Kesuksesan mereka tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari ketekunan, kegigihan, dan semangat pantang menyerah.


Sebelum meraih puncak kesuksesan, Dadi dan Atika harus menghadapi berbagai kegagalan dan kesalahan produksi. Namun, dari setiap kegagalan itu, mereka belajar untuk terus memperbaiki produk mereka.


Meskipun perjalanan penuh lika-liku, mereka yakin bahwa usaha mereka di industri rumput laut memiliki potensi besar karena minimnya persaingan di pasar.


Semangat untuk terjun ke dunia usaha keripik rumput laut muncul setelah mereka menyaksikan film inspiratif dari Thailand berjudul "The Billionaire" pada tahun 2013.


Kisah sukses entrepreneur rumput laut, Tao Kae Noi, menarik perhatian mereka dan menjadi dorongan besar untuk mencoba peruntungan di industri serupa. Meskipun awalnya hanya sebagai percobaan, respon positif dari teman-teman membawa mereka untuk serius memproduksi keripik rumput laut.


Dengan modal awal sebesar Rp 500 ribu, Dadi dan Atika memulai produksi Noribet. Meskipun banyak cobaan dan kegagalan, serta rintangan yang muncul di tengah jalan, mereka tidak pernah menyerah.


Dadi menjelaskan bahwa bahan baku rumput laut Noribet diimpor dari Australia, sementara rumput laut lokal diperoleh dari Pangandaran dan NTT. Noribet hadir dalam dua varian rasa, yaitu original dan pedas.


Noribet mampu memproduksi sekitar 1.000 pieces keripik rumput laut per hari, dengan omzet rata-rata mencapai Rp 60 juta per bulan.


Proses pembuatan keripik rumput laut Noribet melibatkan kerja teliti dan dedikasi tinggi. Rumput laut impor dari Korea dan Jepang telah diproses dalam bentuk lembaran siap goreng. Setelah proses penggorengan, bumbu penyedap ditambahkan sesuai dengan varian yang diinginkan.


"Sedangkan rumput laut lokal diolah dengan proses yang matang sebelum dijadikan keripik siap santap," kata Dadi.


Kualitas dan keunikan rasa keripik rumput laut Noribet telah berhasil menarik minat banyak konsumen, menjadikannya pilihan utama di pasaran. Dengan distribusi produk Noribet di Indogrosir, Lawson, dan mini market, semakin banyak orang dapat menikmati kelezatan keripik buatan pasangan suami istri ini.


Kesungguhan dan semangat Dadi Supri dan Atika dalam mengembangkan bisnis Noribet tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang datang dengan mudah.


Diperlukan kerja keras, kesabaran, dan ketekunan untuk mencapai impian dan tujuan yang diinginkan. Dengan dedikasi yang tulus pada usaha mereka, pasangan ini membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan dengan usaha keras dan tekad yang kuat.



Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Tribun Jabar. Ketepatan informasi di dalamnya di luar tanggung jawab Seaweednetwork.

Our Partners
Supported By