Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan rencana pemerintah untuk mengembangkan rumput laut sebagai bahan baku bioavtur. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mematangkan rencana tersebut.
“Kita juga koordinasi dengan Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) untuk hal itu dan kita sudah ada gambaran awalnya jadi kita sudah sampaikan dan kita memastikan potensi prioritasnya apa,” kata Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Rosan menambahkan riset terkait pemanfaatan rumput laut telah dilakukan, dan diharapkan pelaksanaannya bisa dimulai tahun depan. Lokasi pengolahan akan difokuskan pada wilayah-wilayah dengan potensi rumput laut melimpah, seperti Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Rumput laut ini kita nomor 2 penghasil rumput laut terbesar dan Insha Allah kita akan sesegera mungkin mengeksekusi tapi kita masih komunikasi terus dengan KKP,” jelas Rosan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya berlaku untuk sektor mineral, tetapi juga mencakup rumput laut. Menurut Jokowi, potensi rumput laut di Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 kilometer masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Presiden menyebut bahwa rumput laut dapat diolah menjadi berbagai produk, mulai dari pupuk organik, kosmetik, tepung, hingga bahan bakar pesawat. “Turunannya itu ke pupuk organik, agar, kosmetik, untuk tepung, dan juga untuk minyak pesawat terbang sekarang ini bisa dari rumput laut,” ujar Jokowi dalam Kongres ISEI yang disiarkan secara virtual, Kamis (19/9/2024).
Sumber: Kompas.com