Jika mendengar istilah “rumput laut”, mungkin banyak orang akan berpikir rumput laut sebagai pembungkus sushi atau tambahan dalam sup.
Akan tetapi, rumput laut di Indonesia memiliki keanekaragaman yang jauh lebih besar dari itu. Salah satu jenis rumput laut yang banyak dimanfaatkan dan diolah oleh masyarakat Indonesia adalah latoh.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai rumput laut latoh, mulai dari ciri khasnya, persebaran di Indonesia, hingga berbagai manfaatnya bagi tubuh manusia.
Apa itu Rumput Laut Latoh?
Latoh merupakan jenis rumput laut yang memiliki bentuk unik menyerupai butiran kecil seperti anggur, sehingga latoh kerap dijuluki “anggur laut”.
Dalam dunia ilmiah, tanaman laut ini dikenal sebagai Caulerpa sp., dan tersebar luas di perairan Indonesia.
Karakteristik rumput laut latoh yang paling mudah dikenali adalah bentuknya yang bulat-bulat kecil berwarna hijau terang hingga gelap, tumbuh menjuntai seperti untaian mutiara di dasar laut.
Ia tumbuh subur di perairan dangkal dengan dasar pasir atau karang, terutama di wilayah yang tidak terlalu banyak arus.
Dikenal Masyarakat Luas
Di berbagai wilayah pesisir Indonesia, rumput laut latoh telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Bahkan, masyarakat Indonesia sendiri memiliki beragam sebutan lokal untuk rumput laut latoh, seperti:
- lawi-lawi di Sulawesi Selatan
- latok di Nusa Tenggara
- bulung di Bali
- dan anggur laut di beberapa daerah lainnya.
Selain menjadi sumber gizi, tanaman laut ini juga menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi. Dari Lombok hingga Maluku, latoh banyak ditemukan di pasar tradisional dalam keadaan mentah, siap diolah menjadi hidangan segar.
Dapat Dimakan Langsung!
Menariknya, rumput laut latoh bisa langsung dimakan dalam keadaan mentah, tanpa perlu dimasak. Teksturnya yang renyah dan rasa segarnya membuatnya cocok disantap sebagai salad laut alami.
Karena mudah diolah serta dikenal oleh masyarakat luas, rumput laut latoh ini memiliki banyak olahan khas di berbagai daerah Indonesia:
- Di Sulawesi Selatan, rumput laut latoh disajikan bersama sambal dan parutan kelapa muda sebagai lauk pendamping nasi
- Di Papua, masyarakat membuat olahan sederhana dengan mencampur latoh dengan minyak kelapa, garam, dan perasan jeruk lokal
- Di Bali, latoh dikenal sebagai bulung anggur yang biasa diracik menjadi salad khas Bali dengan bumbu base genep dan sambal matah.
- Di Lombok, rumput laut latoh biasa diolah menjadi urap latoh, dicampur kelapa parut dan sambal pedas.
- Di Jepara, masyarakat sering menghidangkannya sebagai lalapan segar yang dicocol sambal atau sebagai campuran dalam rujak laut.
Kekayaan kuliner ini menunjukkan bahwa rumput laut latoh telah menyatu dalam budaya makan masyarakat pesisir.
Manfaat Rumput Laut Latoh untuk Tubuh
Kandungan nutrisi dalam rumput laut latoh tidak bisa dianggap remeh. Tanaman laut ini mengandung beragam zat penting seperti vitamin A, C, dan K, kalsium, zat besi, magnesium, serta senyawa antioksidan seperti polifenol dan flavonoid. Semua kandungan tersebut berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh.
Bagi anak-anak, konsumsi rumput laut latoh dapat membantu menunjang pertumbuhan tulang karena kandungan kalsiumnya yang tinggi. Vitamin A di dalamnya juga membantu menjaga kesehatan mata dan kulit.
Sedangkan bagi orang dewasa, rumput laut latoh bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan tekanan darah, serta mengontrol kadar gula dalam darah karena indeks glikemiknya yang rendah.
Rumput laut latoh juga dipercaya dapat mendukung sistem pencernaan karena kandungan serat alaminya. Bagi penderita kolesterol tinggi, mengonsumsi rumput laut latoh secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Di sisi lain, kandungan antioksidan dalam rumput laut latoh memiliki peran penting dalam mencegah penuaan dini dan menangkal radikal bebas.
Sumber gambar:
GNFI