Komoditas rumput laut Gracilaria adalah salah satu jenis rumput laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena menjadi komoditas rumput laut utama penghasil agar (agarofit).
Sebagai penghasil agar berkualitas, Gracilaria banyak diminati baik di pasar lokal maupun global. Substansi agar yang dihasilkan oleh Gracilaria digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam berbagai sektor industri, menjadikannya salah satu komoditas perikanan strategis.
Oleh karena itu, rumput laut Gracilaria sangat dikenal oleh masyarakat pesisir karena menjadi salah satu mata pencaharian.
Klasifikasi dan Morfologi
Secara umum, morfologi Gracilaria ditandai dengan thallus berbentuk silindris hingga pipih, bercabang secara teratur, dan memiliki warna yang bervariasi dari merah terang hingga cokelat kehijauan, tergantung pada kondisi habitatnya.
Menurut identifikasi dari Dawes (1981), berikut taksonomi rumput laut Gracilaria:
Kingdom: Plantae
Divisi: Rhodophyta
Kelas: Rhodophyceae
Ordo: Gigartinales
Famili: Gracilariceae
Genus: Gracilaria
Spesies: Gracilaria sp.
Rumput laut ini tumbuh optimal di perairan dangkal dengan substrat lumpur atau pasir berlumpur. Gracilaria memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap variasi lingkungan, seperti salinitas dan suhu, sehingga mudah ditemukan di berbagai wilayah pesisir. Habitatnya yang fleksibel membuat Gracilaria menjadi pilihan utama bagi petani rumput laut.
Rumput Laut Penghasil Agar
Sebagai jenis agarofit, rumput laut Gracilaria kaya akan kandungan agar. Agar-agar yang dihasilkan sangat diminati oleh berbagai industri karena sifatnya yang serbaguna. Dalam industri makanan, agar digunakan sebagai bahan pengental, pembentuk gel, dan penstabil dalam produk seperti jeli, es krim, yogurt, dan permen.
Di industri farmasi, agar menjadi media utama untuk kultur mikroorganisme dan bahan pembawa dalam pembuatan kapsul. Sementara itu, dalam industri kosmetik, agar digunakan untuk membuat gel dan pelembap pada produk perawatan kulit dan rambut. Tak hanya itu, di sektor bioteknologi, agar dimanfaatkan sebagai media kultur jaringan dan mikroba, sehingga berperan penting dalam penelitian dan pengembangan produk.
Sekilas Budidaya
Budidaya Gracilaria dapat dilakukan di dua lokasi utama, yakni hamparan laut dan tambak.
Pada lahan hamparan laut, metode yang umumnya digunakan yaitu metode long-line dan juga rakit apung.
Metode long-line adalah metode budidaya rumput laut di dasar perairan dengan cara mengikat bibit pada tali atau langsung pada substrat alami.
Sementara itu, metode rakit apung menggunakan rakit yang mengapung di permukaan air sebagai tempat penanaman rumput laut. Rakit tersebut ditancapkan ke pasak di dasar agar tidak terbawa arus.
Kedua metode ini cocok di perairan yang tenang dengan sirkulasi air yang baik untuk menjaga kualitas tanaman.
Di tambak, teknik budidaya Gracilaria memerlukan persiapan khusus. Tahap awal dimulai dengan membersihkan dasar tambak dari lumpur dan sisa organik untuk memastikan lingkungan tumbuh yang sehat. Kedalaman air dijaga antara 50–100 cm, dan parameter kualitas air seperti salinitas dan pH perlu dikontrol secara ketat. Bibit Gracilaria dapat ditanam dengan cara ditebar langsung atau diikat pada tali yang kemudian ditambatkan di dasar tambak.
Pemeliharaan di tambak meliputi pengendalian hama dan penyakit, pemberian nutrisi jika diperlukan, serta pemantauan kualitas air secara berkala. Keberhasilan budidaya di tambak bergantung pada manajemen yang baik, termasuk rotasi panen untuk menjaga produktivitas tambak. Setelah rumput laut mencapai ukuran panen, proses pemanenan dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan kualitas agar yang dihasilkan.
Budidaya Gracilaria di tambak menawarkan berbagai keuntungan, termasuk pemanfaatan lahan tambak yang kurang produktif serta potensi integrasi dengan komoditas lain, seperti ikan bandeng atau udang. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tambak, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani dan masyarakat setempat.