Sebagai bagian dari coral triangel dunia, Indonesia memiliki setidaknya 500 jenis varian rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi. Keberadaan rumput laut ini dipengaruhi oleh faktor alam dan lingkungan, seperti antara wilayah tropis dan sub tropis.
Indonesia adalah wilayah tropis dengan keragaman rumput laut seperti Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, Ulva dan lain sebagainya. Namun baru-baru ini ditemukan jenis rumput laut yang terlihat seperti Palmaria palmata. Hal ini belum cukup diyakini karena Palmaria palmata adalah rumput laut yang biasanya berada pada wilayah sub tropis.
Namun, potensi rumput laut ini tetap dioptimalkan oleh seorang seaweed athusiast bernama Gigih Maria. "Saya mencoba membudidayakan rumput laut ini sejak 3 bulan lalu. Tujuan sederhananya, saya tidak ingin rumput laut ini punah" ungkap Gigih.
Meskipun jenis rumput laut ini masih menjadi perdebatan, Gigih tetap melakukan uji coba membudidayakannya sambil meneliti bersama ahli taksonomi untuk mendapatkan informasi yang tepat terhadap jenis rumput laut tersebut.
"Saat ini saya melakukan budidayanya di dalam bak atau on the land. Lebih lanjut, besar harapan saya budidaya ini dapat berhasil dan di scale up karena melihat pasarnya sangat menjanjikan" jelas Gigih.
Artikel ini bersumber dari hasil wawancara bersama Gigih Maria dan disunting oleh tim Seaweednetwork. Ketepatan informasi di dalamnya didapatkan dari hasil penelitian lapang yang dapat dipertanggungjawabkan.