Pada Jumat (21/02/2025), Kopernik menggelar diseminasi program yang bertujuan memperkuat kemampuan para petani dan nelayan dalam mengembangkan budidaya rumput laut di di Pulau Pai, Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Program ini difokuskan pada pengenalan dan promosi teknologi yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir, terutama nelayan skala kecil dan petani.
Kopernik sendiri adalah sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Indonesia yang berfokus pada pengentasan kemiskinan di daerah terpencil dengan distribusi ilmu dan teknologi.
Menurut Alexander Frans, Office Manager Kopernik Papua, pendampingan di Biak Numfor telah dimulai sejak 2023 dan berfokus pada pengembangan budidaya rumput laut di Pulau Pai serta Pulau Myos Mangguandi, Distrik Padaido Aimando.
“Kopernik menyelenggarakan pelatihan budidaya rumput laut untuk memberikan pemahaman terkait proses budidaya rumput laut yang baik serta manajemen kelompok budidaya,” ujar Alexander.
Dalam kegiatan ini, Kopernik memperkenalkan teknologi yang mudah digunakan, seperti rumah pengering tenaga surya, yang dirancang untuk mempercepat proses pengeringan rumput laut secara efisien.
Selain itu, organisasi ini juga membimbing masyarakat dalam meningkatkan nilai ekonomi produk rumput laut melalui diversifikasi produk bernilai tambah (VAP). Proses ini mencakup pengembangan kapasitas, inovasi produk, serta perluasan akses pasar.
“Untuk program pengembangan rumput laut di Biak Numfor, kita sudah 2 tahun dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu rumah pengering tenaga surya. Di Pulau Pai ada 6 dan di Pulau Mios Mangguandi ada 4 yang diberikan kepada masing-masing kelompok,” jelas Alexander.
Hanif Fauzi, Senior Analyst di Tim Solution Lab Kopernik, menambahkan bahwa kurangnya pemahaman serta keterampilan dalam budidaya rumput laut masih menjadi tantangan utama bagi petani di Biak Numfor.
“Pendampingan dan masalah pemasaran, sehingga kami melakukan pelatihan budidaya rumput laut dan mencoba membuka akses pasar terhadap perusahaan yang berpotensi membeli rumput laut,” ungkap Hanif.
Sebagai langkah konkret dalam membantu perekonomian masyarakat, Kopernik memberikan peluang tambahan melalui diversifikasi produk olahan berbasis rumput laut. Bahkan, organisasi ini telah membeli 800 kilogram rumput laut dari masyarakat setempat untuk dipasarkan lebih luas.
“Kami telah berkomitmen untuk membeli dari masyarakat untuk dijual ke pasar yang lebih luas lagi,” tambahnya.
Dengan adanya peluang pasar yang lebih terbuka, diharapkan nelayan semakin bersemangat dalam membudidayakan rumput laut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen serta kesejahteraan masyarakat pesisir.