Cara Budidaya Rumput Laut Sistem Long Line

3 days ago

Metode long line merupakan salah satu metode budidaya rumput laut yang umum dilakukan di Indonesia.


Dibandingkan teknik budidaya rumput laut lainnya, budidaya rumput laut dengan metode long line memiliki beberapa pertimbangan tersendiri yang dapat menjadi keuntungan.


Artikel ini akan membahas mengenai gambaran umum sistem long line, pertimbangan memilih metode ini, hingga tahapan teknisnya di lapangan.


Gambaran Metode Long Line

Sistem long line adalah metode membudidayakan rumput laut dengan diikat pada tali panjang yang dibentangkan secara horizontal di permukaan laut. Struktur ini umumnya didukung oleh pelampung untuk mempertahankan posisinya.


Ujung tali ini ditambatkan ke jangkar atau pemberat di dasar laut agar tetap stabil meskipun terkena arus. 


Pada tali utama, terdapat tali ris yang menggantung ke bawah, tempat bibit diikat satu per satu dengan jarak tertentu. Umumnya panjang tali utama bisa mencapai 50 hingga 100 meter, dan setiap tali ris dipasang dengan interval sekitar 20 hingga 30 cm.


Komoditas rumput laut yang umum dibudidayakan dengan sistem ini yaitu Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum, dan Gracilaria sp.


Pertimbangan Pemilihan Metode Long Line

Sebelum memilih cara budidaya rumput laut sistem long line, beberapa aspek berikut dapat menjadi pertimbangan.


Perawatan Relatif Mudah

Karena tali long line mengapung di permukaan, pembudidaya bisa dengan cepat memelihara rumput laut untuk membersihkan hama, mengganti tali rusak, atau mengecek pertumbuhan. Hal ini relatif lebih mudah dari sistem patok dasar yang membutuhkan penyelaman atau pengangkatan struktur dari dasar laut.


Fleksibel untuk Lahan Berkarang

Metode ini sangat ideal diterapkan di perairan yang memiliki dasar karang atau berbatu, dibandingkan dengan metode patok dasar yang relatif lebih susah menancapkan batang patok di dasar.


Biaya Relatif Murah

Alat dan bahan utama berupa tali nilon, pelampung plastik (biasanya dari jerigen bekas atau botol air mineral), dan jangkar batu membuat investasi awal lebih ringan dibandingkan dengan rakit apung yang membutuhkan struktur bambu atau kayu.


Lebih Rentan terhadap Gelombang

Kelemahan dari sistem ini adalah ketahanannya terhadap gelombang besar. Karena tali utama menjadi struktur penopang utama, kerusakan atau rumput laut yang terjatuh lebih besar kemungkinan terjadi dibandingkan sistem rakit apung.


Lebih Rentan Terkena Ice-ice

Paparan langsung ke permukaan air membuat rumput laut lebih rentan terhadap penyakit ice-ice, terutama bila suhu, pH, atau salinitas berfluktuasi akibat cuaca.


Cara Budidaya Rumput Laut Metode Long Line

Berikut ini adalah tahapan teknis cara budidaya rumput laut sistem long line dari awal hingga panen.


Pemilihan lokasi

Lokasi yang baik adalah perairan yang jernih, bebas dari lumpur, dengan kedalaman saat surut minimal 1 meter. Arus laut ideal berada di kisaran 20 hingga 40 meter per menit. Hindari daerah dekat muara sungai dan pastikan salinitas berkisar antara 30 hingga 37 ppt.


Pembuatan Sistem Long Line

Berikut ini merupakan salah satu contoh rangka rakit apung berdasarkan penelitian oleh Hernanto et al. (2015) yang berjudul “Pertumbuhan Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii dan Gracilaria sp. dengan Metode Long Line di Perairan Pantai Bulu Jepara”.


Rangka budidaya rumput laut disusun dari tali tambang jenis PE (polietilen) berdiameter sekitar 5 mm yang berfungsi sebagai tali utama sekaligus tempat menggantung bibit.


Setiap unit rangka memiliki panjang ±5 meter dan untuk menjaga kestabilan sistem di permukaan air, pelampung dari botol air mineral dipasang setiap satu meter sepanjang tali. Kedua ujung tali utama diikat kuat pada tiang pancang dari bambu, yang berfungsi sebagai penyangga sistem secara keseluruhan.


Jarak tanam diatur pada jarak 25 cm di sepanjang tali PE, dipasang pengikat dari tali rafia yang digunakan untuk mengikat rumpun bibit rumput laut. Setiap tali rafia akan menggantung ke bawah menyerupai tali ris, di mana bibit seberat 100 gram diikat satu per satu pada titik-titik tersebut.


Pemilihan dan Penanaman Bibit

Gunakan bibit yang sehat dan segar, berwarna cerah, bercabang banyak, dan berumur sekitar 25–35 hari. Bibit seberat 80–100 gram diikat satu per satu pada tali ris. Hindari pengikatan terlalu rapat agar tidak menghambat pertumbuhan.


Pemeliharaan Rumput Laut

Pemeriksaan dilakukan setiap 3–5 hari untuk membersihkan sampah, lumpur, dan hewan laut pengganggu seperti bulu babi atau ikan herbivora. Bila ada bibit rusak, segera diganti. Pelampung dan tali juga diperiksa secara rutin untuk menghindari kerusakan.


Panen

Setelah berumur sekitar 45 hari, rumput laut dapat dipanen. Prosesnya dilakukan dengan memotong talus dari tali ris, kemudian dijemur selama 3–4 hari hingga kering sempurna. Untuk menjaga kualitas, proses pengeringan harus dilakukan di tempat bersih dan terkena sinar matahari langsung.


Sumber gambar: Fauna dan Flora

Our Partners
Supported By