Budidaya rumput laut merupakan salah satu opsi bisnis yang umum dilakukan oleh masyarakat di wilayah pesisir pantai.
Dewasa ini, teknis dan metode budidaya rumput laut telah berkembang untuk menyesuaikan komoditas serta kondisi lapangan dari lahan yang digunakan. Salah satunya yaitu metode budidaya rumput laut menggunakan sistem keramba jaring apung.
Adapun pemilihan sistem budidaya ini memiliki beberapa pertimbangan yang harus dipahami terlebih dahulu
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai budidaya rumput laut keramba jaring apung, mulai dari pertimbangan hingga tahapan teknis budidayanya.
Pertimbangan Sistem Keramba Jaring Apung
Budidaya rumput laut dengan menggunakan sistem keramba jaring apung sejatinya adalah luaran yang terjadi akibat beberapa faktor di lapangan.
Faktor tersebut antara lain:
Sistem keramba jaring apung dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan dan hambatan budidaya rumput laut tersebut di lapangan.
Meski begitu, budidaya rumput laut sistem keramba jaring apung ini juga memiliki beberapa kekurangan dalam implementasinya. Salah satunya yaitu proses pembuatan keramba jaringnya yang lebih memakan waktu dan biaya investasi di awal.
Oleh karena itu, penggunaan metode ini perlu dipertimbangkan berdasarkan kemampuan modal, kondisi di lapangan, serta komoditas yang dibudidayakan.
Cara Budidaya Rumput Laut Sistem Keramba Jaring Apung
Berikut adalah tahapan untuk membudidayakan rumput laut dengan sistem keramba jaring apung.
Pembuatan Keramba Jaring Apung
Keramba jaring apung untuk rumput laut tidak seperti yang digunakan untuk membudidayakan komoditas ikan laut yang cenderung mahal. Keramba jaring apung rumput laut dapat dirakit sendiri menggunakan bahan sederhana.
Bahan-Bahan tersebut antara lain
Cara Membuat Keramba Jaring Apung Rumput Laut:
Pemilihan Bibit Rumput Laut
Gunakan bibit rumput laut yang sehat dan memiliki ciri-ciri:
Penanaman Rumput Laut
Bibit rumput laut yang telah disiapkan kemudian diikat ke tali polyethylene dengan jarak antar bibit ±25 cm. Tali tersebut kemudian diikat melintang di dalam keramba jaring apung.
Letakkan keramba jaring apung di perairan dengan serentak dan disarankan dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi.
Perhatikan juga kedalaman tanam terbaik untuk rumput laut yakni sekitar 30 cm di bawah permukaan air laut.
Perawatan Harian
Setiap hari, periksa kondisi rumput laut untuk memastikan tidak ada lumpur, lumut, atau predator seperti bulu babi yang menempel. Pastikan tali tidak kendur dan tanaman tidak patah atau lepas.
Selain itu, lakukan juga monitoring kualitas air agar pendataan mengenai faktor-faktor budidaya rumput laut cukup untuk membuat kesimpulan di akhir masa budidaya.
Pemanenan Rumput Laut
Panen rumput laut sebaiknya dilakukan saat umur optimal 40–45 hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan melepaskan tali dari keramba jaring apung atau menarik keramba jaring apung sekaligus ke daratan.
Ciri siap panen adalah thallus terlihat padat dan bercabang lebat. Panen dilakukan secara hati-hati untuk menjaga kualitas dan mencegah kerusakan pada tanaman yang masih bisa digunakan sebagai bibit ulang.
Setelah rumput laut diambil dari tali, rumput laut dicuci dulu dengan air laut untuk menghilangkan lumpur, garam dan kotoran. Setelah itu, rumput laut dapat diproses lebih lanjut ke fase pengeringan.
Dengan menerapkan sistem budidaya rumput laut keramba jaring apung, pembudidaya dapat memahami mengenai opsi-opsi metode budidaya sesuai dengan kondisi lahan yang akan digunakan.
Sumber gambar: Youtube Roni Wardana