Kabupaten Blora terpilih sebagai lokasi uji coba penerapan pertanian menggunakan pupuk organik cair berbasis rumput laut yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI).
Informasi ini diperoleh pada saat pertemuan Arief Rohman selaku Bupati Blora dengan Budi Sulistiyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) di kantor KKP pada Jumat lalu (20/12).
“Kami merasa terhormat atas kehadiran Bupati Blora. KKP memiliki inovasi berupa pupuk organik cair hasil olahan rumput laut untuk mendukung ketahanan pangan, sebagaimana program Presiden Prabowo. Jawa Tengah kami pilih untuk penerapan awal karena belum ada penggunaan pupuk ini di sana, dan Blora menjadi pilihan utama,” ungkap Budi Sulistiyo.
Budi menjelaskan bahwa pupuk organik cair ini telah diuji di berbagai daerah, menunjukkan peningkatan hasil panen rata-rata hingga 30% dibandingkan pupuk kimia.
Ia menekankan bahwa penggunaan pupuk organik ini dapat memperbaiki kesuburan tanah serta meningkatkan keuntungan petani.
Aplikasi pupuk sendiri telah digunakan pada beberapa berbagai demplot di 133 lokasi, dengan total luas lahan 64,48 hektare, di Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Bali, dan Karawang.
Budi mengklaim penggunaan pupuk ini sudah meningkatkan produktivitas petani hampir 2 kali lipat di Bombana. Hasil panen di Bombana dari satu hektar lahan dengan pupuk kimia menghasilkan 2,5 ton, dapat meningkat menjadi 4,8 ton setelah menggunakan pupuk organik rumput laut.
“Peningkatannya mencapai lebih dari 80%. Di Karawang, dari 4 hektar lahan, hasil panen meningkat dari 5,5 ton per hektar menggunakan pupuk kimia menjadi 7,1 ton per hektar dengan pupuk organik cair ini, meningkat hampir 30%. Blora memiliki potensi besar, apalagi baru-baru ini ada program tanam padi serentak di sana bersama Menteri Imipas dan Wamentan,” tambah Budi.
Bupati Arief menyambut baik program ini karena banyak petani di Blora mulai mengeluhkan kualitas tanah yang menurun akibat penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang.
“Kami senang Blora menjadi lokasi percontohan di Jawa Tengah. Kalau bisa, segera dijalankan. Mungkin Januari tim bisa langsung ke Blora,” ujar Bupati Arief.
Arief menegaskan akan menyiapkan lahan pilot project ini seluas 10 hektare. Kepala dinas setempat juga akan dikerahkan untuk berkoordinasi dengan tim teknis KKP di lapangan.
“Januari kami akan mulai. Semua pupuk organik cair dari kami, sementara benih tetap menggunakan yang biasa digunakan petani setempat. Kami juga siap mendukung program pemberdayaan perikanan darat di Blora,” ujar Dirjen Budi.
Diketahui, pupuk organik cair rumput laut yang diberi merek REGEN, merupakan singkatan dari regenerasi, diharapkan dapat mengembalikan kesuburan tanah yang sudah jenuh akibat penggunaan pupuk kimia. Produk ini dirancang untuk mendukung pertanian regeneratif yang berkelanjutan.
Komposisi pupuk ini meliputi 60% hasil fermentasi rumput laut, ditambah bahan organik kaya mikronutrien, bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat dan kalium, mikroba, serta zat pengatur tumbuh (ZPT).
Sumber: Kabupaten Blora