Atasi Kekurangan Bibit Rumput Laut, BRIN akan Bangun Bank Benih Rumput Laut

a week ago

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang menginisiasi pembentukan bank benih rumput laut guna mengatasi kekurangan bibit rumput laut berkualitas di Indonesia. Fasilitas ini dirancang untuk mengumpulkan serta mengembangkan berbagai jenis rumput laut lokal agar lebih optimal dalam budidaya komersial.


Diketahui bahwa Indonesia memiliki sekitar 900 spesies rumput laut, tetapi hanya enam hingga sembilan di antaranya yang umum dibudidayakan secara luas.


BRIN kini tengah memfokuskan penelitian pada tiga spesies utama yang berpotensi dikembangkan, yakni Caulerpa lentillifera (anggur laut), Ulva lactuca (rumput laut hijau pipih), serta ganggang merah dari genus Halymenia.


Spesies Halymenia sendiri memiliki keunggulan dalam menyerap gas metana secara alami, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca jika dijadikan pakan ternak.


Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN Wahyu Purbiantoro mengungkapkan bahwa pembudidaya rumput laut di Indonesia masih bergantung pada impor bibit dari Filipina, terutama untuk jenis rumput laut merah.


Sayangnya, bibit tersebut memiliki keterbatasan dalam proses reproduksi alami, sehingga sulit dikembangbiakkan kembali.


Sebagai solusi, BRIN berencana untuk memulai penelitian lebih lanjut terhadap rumput laut merah pada pertengahan tahun 2025. 


Bank benih ini akan berlokasi di Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN yang berada di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.


Penelitian tahap awal akan difokuskan pada varietas lokal yang berasal dari Pulau Lombok dan Sumbawa. Lalu, pengembangan riset jenis benih rumput laut kemungkinan akan diperluas dari berbagai wilayah lain di Indonesia.


Langkah ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan bibit rumput laut dalam industri perikanan dan mendukung kemandirian pembudidaya di Tanah Air. Dengan adanya bank benih ini, Indonesia berpeluang meningkatkan produksi rumput laut secara berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan terhadap bibit impor.


Sumber:

Antara News

Our Partners
Supported By