RI & Vietnam Kompak Jalin Kerja Sama untuk Kembangkan Budidaya Rumput Laut

16 hrs ago

Pemerintah Indonesia dan Vietnam resmi memperkuat kerja sama dalam pengembangan sektor budidaya rumput laut. 


Adapun komoditas lain yang juga akan dikembangkan dalam kerja sama tersebut adalah lobster dan tuna.


Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Implementing Arrangement (IA) antara Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia dengan Direktorat Perikanan dan Pengawasan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup Vietnam di Istana Negara pada Senin (10/3) lalu.


Momen kesepakatan tersebut juga disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) Tô Lâm.


Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia dan Vietnam sebagai pemain utama dalam produksi perikanan regional. 


"Dengan penguatan kerjasama ini, akan mendekatkan pada cita-cita bersama menjadikan Indonesia dan Vietnam sebagai juara penghasil produk perikanan di kawasan," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan resmi pada Selasa (11/3/2025).


Ruang lingkup kerja sama ini mencakup:

  • Pertukaran informasi mengenai regulasi dan data akuakultur
  • Peningkatan kerja sama dalam teknologi budidaya
  • Perdagangan, serta pemasaran produk perikanan
  • Mendorong investasi serta membangun kemitraan antara pelaku usaha dari kedua negara
  • Program pertukaran pejabat pemerintah serta ilmuwan guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuakultur


Sebagai langkah implementasi, kedua negara akan membentuk Kelompok Kerja Sama Bersama yang akan mengevaluasi perkembangan kerja sama dan menyusun strategi ke depan dengan mengadakan pertemuan rutin setidaknya sekali dalam setahun.


Perjanjian ini berlaku selama lima tahun sejak penandatanganan dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan bersama secara tertulis.


Sebelum pertemuan di Istana Negara, Menteri Trenggono terlebih dahulu melakukan diskusi dengan Wakil Menteri Perikanan Vietnam, Phung Duc Tien, di kantor KKP pada Senin siang. Pertemuan ini membahas strategi bersama dalam pengembangan budidaya perikanan di Indonesia.


Trenggono mengungkapkan bahwa Indonesia telah membangun model budidaya rumput laut berkelanjutan seluas 50 hektare di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Model ini menggantikan penggunaan plastik sebagai pelampung dengan batok kelapa, sehingga lebih ramah lingkungan dan aman bagi ekosistem.


Saat ini, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia dengan rata-rata produksi mencapai lebih dari 9 juta ton per tahun. Untuk meningkatkan daya saing produk rumput laut, pemerintah sedang mendorong hilirisasi agar menghasilkan produk yang lebih beragam dengan nilai jual lebih tinggi. Selain itu, sektor swasta juga mulai mengembangkan budidaya tuna di wilayah timur Indonesia.


"Kami menunjukkan komitmen dalam mengelola sumber daya perikanan berkelanjutan. Potensi kami sangat besar, dan kami ingin memaksimalkannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga keberlanjutan ekosistem," jelas Trenggono.


Di sisi lain, Wakil Menteri Phung Duc Tien menegaskan bahwa kerja sama ini selaras dengan hubungan baik antara kedua negara. Ia juga berharap pemerintah Indonesia terus mendukung peningkatan kerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta perdagangan perikanan.


Pada pertemuan tersebut, kedua pihak juga sepakat untuk bersama-sama memerangi praktik penyelundupan benih bening lobster. Wamen Phung Duc Tien menyebut bahwa pemerintah Vietnam telah mengambil langkah tegas dalam memberantas praktik penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing).


Sumber: 
Our Partners
Supported By