Pengembangan budidaya dan pengolahan rumput laut jenis Ulva & Caulerpa

one year ago

Kamis, 15 Juni 2023 Tim UNIDO bekerjasama dengan Tim JaSuDa melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion dengan judul kegiatan "Pengembangan budidaya dan pengolahan rumput laut jenis Ulva & Caulerpa di Sulawesi Selatan".


Sudari Pawiro sebagai National Chief Technical Advisor UNIDO GQSP Indonesia memberikan sambutan dalam kegiatan kali ini dan kemudian dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas DKP Kabupaten Takalar, H. Baso Sau, S.Pd., M.Si.


Sebelum kegiatan diskusi dimulai, Boedi S Julianto sebagai National Seaweed Value Chain Expert UNIDO GQSP Indonesia dan Dr Lideman Peneliti BRIN memberikan sedikit pengantar materi mengenai "Pengembangan Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Ulva dan Caulerpa".


FGD ini dihadiri sebanyak 26 peserta yang diantaranya ada Petani, Pedagang, Peneliti, Eksportir, DKP Kabupaten Takalar, DKP Provinsi Sulawesi Selatan yang difasilitasi oleh UNIDO dan JaSuDa dalam mengorganisir kegiatan.


Irsyadi Siradjuddin sebagai Fasilitator membagi peserta menjadi tiga kelompok, yang terdiri dari Kelompok Budidaya Caulerpa, Kelompok Budidaya Ulva, dan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran. Kegiatan berlangsung aktif di mana peserta sangat antusias dalam menuangkan ide dan gagasan yang ada pada pikiran mereka.






Ketiga kelompok tersebut berdiskusi dengan membahas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada sesi diskusi dan didampingi oleh Ita Sulia sebagai Chief Operating Officer UNIDO GQSP Indonesia. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, dapat diperoleh informasi dan masukan tentang bentuk pengembangan dan pengolahan budidaya rumput laut jenis Ulva dan Caulerpa.



FGD sangat bermanfaat untuk memetakan tantangan, hambatan, strategi budidaya serta solusi permasalahan dalam budidaya, pengolahan dan pemasaran Ulva dan Caulerpa. Selain itu, para peserta juga memberikan inovasi dan strategi dalam mengembangkan dan mengolah kedua jenis rumput laut tersebut


Tantangan yang paling umum yang dialami adalah persediaan bibit Ulva dan Caulerpa yang masih minim dan hambatannya tentang pengetahuan budidaya rumput laut yang masih kurang sehingga membutuhkan pelatihan maupun penyuluhan dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan.


Sedangkan, untuk inovasi pengembangan rumput laut, dapat diolah menjadi banyak produk, diantaranya dapat dijadikan sebagai tepung, masker wajah, body lotion, sabun, minyak herbal, dan suplemen kesehatan.


Di luar dari hal-hal tersebut, para peserta juga sangat mengharapkan pemerintah dapat memberikan kemudahan peraturan yang mendukung pembangunan industri rumput laut serta mempermudah pemasaran di pasar lokal dan internasional.



Ke depannya, diharapkan dengan adanya kegiatan FGD ini, UNIDO dan JaSuDa mampu membantu para petani, pengumpul, pedagang, eksportir dan pabrik pengolahan rumput laut dapat berkembang usahanya dengan nilai tambah tinggi di Sulawesi Selatan.






Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Jaringan Sumberdaya Informasi dan Teknologi Rumput Laut Indonesia. Ketepatan informasi di dalamnya di luar tanggung jawab Seaweednetwork.
Our Partners
Supported By