Rumput laut merah, atau dikenal sebagai Rhodophyta, merupakan kelompok alga laut yang memiliki peran penting dalam ekosistem dan industri.
Dengan lebih dari 7.000 spesies yang tersebar di berbagai perairan dunia, rumput laut merah tidak hanya berkontribusi pada rantai makanan laut tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan.
Artikel ini akan membahas klasifikasi, ciri morfologi, jenis-jenis yang ditemukan di Indonesia dan dunia, serta pemanfaatannya yang telah dilakukan secara global. 
Klasifikasi dan Ciri Morfologi
Rumput laut merah termasuk dalam filum Rhodophyta yang memiliki beberapa ciri-ciri mencolok.
Ciri khas dari rumput laut merah adalah adanya pigmen fikoeritrin yang memberikan warna merah pada thallus-nya. Thallus rumput laut merah dapat berbentuk silindris, pipih, atau bercabang-cabang, tergantung pada spesiesnya.
Seperti rumput laut pada umumnya, rumput laut merah tidak memiliki akar, batang, atau daun sejati, tetapi struktur thallus memungkinkan mereka untuk melakukan fotosintesis dan menyerap nutrisi langsung dari air laut.
Jenis Rumput Laut Merah
Di Indonesia, beberapa jenis rumput laut merah yang umum ditemukan antara lain:
- Gelidium sp.: Memiliki thallus berwarna merah hingga coklat dengan panjang sekitar 20 cm. 
- Gracilaria verrucosa: Thallus silindris dengan percabangan tidak teratur. 
- Eucheuma spinosum: Thallus silindris dengan percabangan berujung runcing dan permukaan licin.
- Eucheuma cottonii: Thallus bercabang-cabang dengan bentuk silindris atau pipih, percabangan tidak teratur dan kasar.
- Acanthophora spicifera: Thallus silindris dengan percabangan bebas dan duri-duri pendek di sekitar thallus. 
Secara global, jenis-jenis rumput laut merah seperti Porphyra, Chondrus crispus, dan Palmaria palmata juga dikenal luas dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pemanfaatan Rumput Laut Merah
Rumput laut merah telah dimanfaatkan secara luas di berbagai sektor:
- Industri pangan: Beberapa spesies seperti Eucheuma cottonii dan Gracilaria verrucosa digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar dan karaginan, yang merupakan zat pengental alami dalam berbagai produk makanan. 
- Kesehatan dan farmasi: Ekstrak rumput laut merah diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antigenotoksik, yang dapat membantu mencegah atau memperbaiki kerusakan genetik. 
- Kosmetik: Karaginan dari rumput laut merah digunakan dalam produk kosmetik sebagai bahan pengental dan pelembap alami.
- Pertanian dan perikanan: Beberapa jenis rumput laut merah digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku pupuk organik.
Dengan berbagai manfaat tersebut, rumput laut merah terus menjadi komoditas penting dalam berbagai industri di seluruh dunia.
Sumber gambar: Universitas Airlangga