KKP Gencarkan Produksi Pupuk Rumput Laut

a month ago

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan pupuk berbahan dasar rumput laut sebagai langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan nasional dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di berbagai daerah.


“Bagaimana dukungan hasil perikanan untuk mendukung kegiatan swasembada pangan? Salah satu produk turunan dari rumput laut yaitu menghasilkan bio-fertilizer,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, di Jakarta, Senin.


Budi menjelaskan bahwa pupuk berbahan dasar rumput laut dapat menjadi alternatif pengganti pupuk konvensional, yang saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 50 persen dari kebutuhan nasional.


Saat ini, KKP sedang mengidentifikasi pelaku usaha yang sudah memproduksi pupuk berbahan rumput laut untuk mendukung pengembangannya dalam rangka memperkuat program ketahanan pangan.


“Ketika hilirisasi muncul, apa yang bisa didukung hasil hilirisasi atau pengolahan hasil kelautan perikanan untuk melakukan itu? Salah satunya adalah penyediaan pupuk,” ujarnya.


Ia menekankan bahwa pengolahan rumput laut menjadi bio-fertilizer merupakan langkah penting untuk memanfaatkan hasil kelautan secara berkelanjutan. Semua jenis rumput laut, termasuk Sargassum Sp, Ulva Lactuca, Eucheuma Spinosum, dan Eucheuma Cottoni, dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk.


Saat ini, kapasitas produksi pupuk cair berbasis rumput laut mencapai 3.600 ton per tahun, yang dipusatkan di Bali. Produksi ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan pupuk untuk sekitar 120.000 hektar lahan pertanian di Indonesia.


Namun, Budi menyebutkan bahwa potensi pengembangan pupuk berbasis rumput laut jauh lebih besar. KKP memperkirakan bahan baku rumput laut dapat menghasilkan hingga 13 juta ton pupuk untuk mendukung swasembada pangan nasional.


Proses pembuatan pupuk ini melibatkan fermentasi selama dua minggu dengan produksi mikroba yang dilakukan secara internal untuk menjamin kualitas bio-fertilizer.


KKP juga telah melakukan uji coba pupuk rumput laut di Bali dan Sulawesi. Hasil uji coba menunjukkan manfaat tambahan, seperti penurunan kadar gula pada beras, yang memberikan keuntungan kesehatan bagi masyarakat.


Meskipun kapasitas produksi pupuk berbahan rumput laut saat ini masih terbatas dibandingkan dengan kebutuhan nasional, KKP terus menjalin komunikasi dengan pelaku usaha untuk memperkuat sektor ini.


Dengan pengembangan yang berkelanjutan, KKP berharap pupuk berbasis rumput laut menjadi solusi strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional di masa depan.


Sumber: Antara.com
Our Partners
Supported By