Berbagai Cara Transportasi Bibit Rumput Laut agar Kualitas Terjaga

4 days ago

Dalam kegiatan budidaya rumput laut, tahap transportasi bibit juga harus diperhatikan. Hal diupayakan untuk menjaga kualitas bibit rumput laut yang dikirim. 


Kualitas bibit yang dibawa dari satu lokasi ke tempat budidaya sangat menentukan keberhasilan panen. Bibit yang rusak atau tidak segar akan tumbuh lambat, mudah terkena penyakit, bahkan bisa gagal tumbuh. Oleh karena itu, sistem transportasi yang baik menjadi aspek krusial.


Artikel ini akan membahas berbagai cara transportasi bibit rumput laut agar kualitasnya tetap terjaga, mulai dari prinsip serta berbagai metode yang dapat diaplikasikan.


Prinsip Transportasi Bibit Rumput Laut

Transportasi bibit rumput laut harus dirancang untuk meminimalkan gangguan selama perjalanan. Gangguan ini bisa berupa suhu, dehidrasi, paparan sinar matahari, hingga benturan fisik. 


Prinsip utamanya adalah menjaga bibit tetap hidup dan mempertahankan kualitasnya sehingga dapat sehat saat ditanam kembali.


Beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Ambil bibit rumput laut dari lokasi yang paling dekat dengan titik budidaya. Bibit lokal cenderung lebih kuat karena telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
  • Pilih bibit yang memiliki ciri-ciri sehat: warna seragam dan talus yang kaku.
  • Jaga kelembapan bibit selama pengiriman. Bibit tidak boleh kering, tetapi juga tidak boleh terlalu basah.
  • Hindari kontak langsung dengan air tawar karena dapat menyebabkan kematian jaringan rumput laut.
  • Selama perjalanan, hindari paparan sinar matahari langsung atau hujan deras.
  • Usahakan pengiriman dilakukan pada waktu pagi atau sore hari untuk menghindari suhu tinggi.


Cara Transportasi dengan Perahu

Jika lokasi pengambilan dan budidaya bibit masih berada dalam satu wilayah atau dapat dijangkau dalam waktu kurang dari 24 jam, penggunaan perahu adalah pilihan praktis dan ekonomis. 


Bibit rumput laut cukup ditumpuk secara merata di lantai perahu. Namun, penting untuk tidak menumpuk bibit terlalu tinggi agar tidak saling menekan yang bisa mengakibatkan kerusakan struktur.


Setelah ditata, bibit ditutup menggunakan terpal atau jaring plastik. Penutup ini berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. 


Dalam praktiknya, cara transportasi bibit rumput laut dengan perahu lebih cocok untuk daerah pesisir atau antar pulau kecil yang berdekatan.


Cara Transportasi dengan Karung (Dry System)

Metode dry system adalah juga salah satu cara transportasi bibit rumput laut yang paling banyak digunakan di daerah kepulauan.


Teknik ini memanfaatkan kondisi lingkungan yang kering tanpa media air untuk memperlambat metabolisme bibit selama perjalanan, sehingga bibit tetap hidup dalam mode istirahat ringan. 


Cara ini disadur dari hasil studi berjudul “The impact of the transportation of dry systems on the growth and carrageenan content of seaweed (Kappaphycus alvarezii) in Batu Bao Water, Kupang District, East Nusa Tenggara, Indonesia” oleh Oedjoe et al. (2020).


Berikut langkah-langkah teknisnya:

  • Pilih bibit yang sehat
  • Siapkan karung plastik putih. Gunakan karung plastik berpori atau sedikit breathable, bukan plastik bening tertutup rapat. Pastikan karung bersih dan kering.
  • Masukkan bibit ke dalam karung. Letakkan bibit secara longgar. Jangan dipadatkan atau ditekan.
  • Ikat bagian atas karung. Ikat rapat menggunakan tali rafia atau tali plastik, namun tidak terlalu kencang hingga merusak bibit di bagian atas.
  • Jangan buat lubang tambahan agar kelembapan alami tetap terjaga di dalam karung.
  • Simpan di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung selama proses transportasi.
  • Transportasikan maksimal 24 jam. Waktu ideal transportasi adalah 6–24 jam. Di atas 30 jam, risiko kematian bibit meningkat secara signifikan .


Cara Transportasi dengan Serbuk Gergaji

Penggunaan serbuk gergaji sebagai media pengangkutan merupakan salah satu inovasi efektif dalam menjaga kesegaran bibit rumput laut. 


Media ini memiliki keunggulan dalam menjaga kelembapan, stabilitas suhu, serta perlindungan fisik selama perjalanan panjang. Berdasarkan penelitian, bibit yang dikemas dengan serbuk gergaji tetap segar hingga 72 jam dibandingkan media lain seperti jerami atau es batu .


Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Media dan Lama Pengangkutan terhadap Tingkat Kesegaran Bibit Rumput Laut Gracillaria Verrucosa” oleh Iswahyuddin et al. (2024).


Berikut langkah teknisnya secara runut:

  • Pemilihan bibit berkualitas
  • Siapkan alat dan bahan yaitu wadah kotak styrofoam, serbuk gergaji kering, lakban, timbangan, dan label kalau perlu
  • Isi dasar wadah dengan serbuk gergaji setebal ±4 cm untuk membentuk bantalan
  • Masukkan bibit ke dalam wadah sebanyak 100 gram secara merata. Jangan menumpuk bibit secara berlebihan agar tidak saling menekan.
  • Tutup bibit dengan lapisan serbuk gergaji lagi setebal 4 cm
  • Tutup rapat wadah lalu lakban semua sisi untuk mencegah udara luar masuk.


Cara ini memungkinkan transportasi hingga 72 jam, namun waktu ideal adalah antara 24–48 jam untuk menjaga kualitas maksimal.


Tiga metode di atas menunjukkan bahwa tidak ada satu cara transportasi bibit rumput laut yang ideal untuk semua kondisi. Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan jenis bibit, jarak tempuh, sarana transportasi, dan kondisi lingkungan setempat.


Our Partners
Supported By