Angin segar dalam waktu dekat bakal menyelimuti sektor Perikanan dan Kelautan Lombok Timur terutama bagian Selatan. Betapa tidak, budidaya rumput laut Skala besar dan industrialisasi di Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Sedang dan akan dilakukan oleh investor Nasional dalam hal ini PT. Sea6 Energy Indonesia. Demikian jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur M. Zainuddin kepada Barbareto.com Selasa (17/10/2023).
“Nanti di sana dalam budidaya rumput laut pada tahap pertama akan mulai dengan 100 hektare yang di kelola langsung oleh perusahaan,” jelasnya. Menariknya program tersebut papar Zainuddin, masyarakat langsung yang menjadi Mitra dari PT. Sea6 Energy Indonesia, yang dimana rumput laut langsung di serap pabrik tanpa proses penjemuran. “Jadi di harapkan dengan aktivitas tersebut dapat memperpendek mata rantai penjualan Rumput laut yang di barengi dengan harga tinggi,” paparnya.
Jenis Rumput Laut
Adapun jenis Rumput laut yang akan di budidayakan dalam skala besar itu adalah cottoni dan spinosum. Terutama rumput laut Spinosum di proyeksikan menjadi geoplastik serta bioformula sampai menjadi bahan bakar.
“Jenis rumput laut yang di budidaya adalah cottoni dan Spinosum. Dimana Spinosum diproyeksikan menjadi Geoplastik, bioformula sampai dengan bahan bakar, dengan sampah yang mudah terurai,” imbuhnya.
Keseriusan program tersebut di katakan Zainuddin sangatlah tinggi, hal tersebut di buktikan dengan hadirnya PT. Sea6 sendiri, Kementerian Maritim dan Investasi, Kementerian Kelautan dan juga BRIN yang di lanjutkan oleh kehadiran Deputi
“Untuk memastikan investasi tersebut berjalan Deputi Sumber Daya Maritim turun langsung. Terlebih perusahaan Sea6 Energy telah membeli 1,5 hektare lahan untuk pembangunan Pabrik,” bebernya.
Lebih jauh di jelaskan mantan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Lombok Timur itu. Semua aktivitasnya menggunakan mesin, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya rumput laut yang kemungkinan maksimal beroperasi tahun depan.
“Semua aktivitas menggunakan mesin, bahkan mengikat rumput laut saja menggunakan mesin. Inilah kemudian menjadi harapan Pemerintah Lombok Timur agar segera di laksanakan paling tidak awal 2024,” pungkas Zainuddin.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Barbareto. Ketepatan informasi di dalamnya di luar tanggung jawab Seaweednetwork.