Akademisi Unpatti: Pengembangan Rumput Laut Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

a month ago

Akademisi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, Prof. Alex Retraubun, menekankan bahwa pengembangan industri rumput laut di Maluku Tenggara memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.


“Rumput laut ini bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan. Kalau migas tidak mungkin masyarakat kecil bisa ambil bagian di sana, itu bagian pusat saja. Jadi potensi yang ada ini harus dimaksimalkan, untuk menggerakan ekonomi masyarakat,” ujar Prof. Alex Retraubun di Ambon, Jumat.


Menurutnya, beberapa wilayah di Maluku memiliki potensi besar dalam budidaya rumput laut, seperti Maluku Tenggara, Tual, Tanimbar, Aru, dan Maluku Barat Daya (MBD).


“Maluku Tenggara itu pulaunya berlapis-lapis. Sehingga produksi rumput laut tidak harus bergantung angin musim apa pun. Ini menjadi salah satu alasan utama kenapa Maluku Tenggara menjadi sasaran untuk pengembangan budidaya rumput laut,” jelasnya.


Keunggulan budidaya rumput laut terletak pada siklus panennya yang cepat, yaitu setiap 45 hari sepanjang tahun. Oleh karena itu, untuk mendukung keberlanjutan industri ini, perlu adanya pabrik pengolahan yang dapat memastikan hasil panen dapat langsung diolah menjadi produk siap jual.


“Rumput laut dapat diolah menjadi tiga hal yakni bahan makanan, kemudian bisa diolah menjadi bahan industri seperti bahan tambahan pengeboran ramah lingkungan hingga untuk kebutuhan farmasi atau obat-obatan,” tambahnya.


Ia menegaskan bahwa dengan adanya industri hilirisasi, Maluku tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah ke luar daerah atau luar negeri. Dengan demikian, nilai jual komoditas ini akan meningkat, memberikan keuntungan lebih besar bagi pelaku industri dan masyarakat lokal.


Saat ini, rumput laut menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari Maluku. Bahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan Maluku Tenggara sebagai wilayah pengembangan model budidaya rumput laut.


Produksi rumput laut di Maluku Tenggara terus mengalami peningkatan, mencapai 40 ribu ton rumput laut basah pada tahun 2023. Jika hilirisasi industri dapat diterapkan secara optimal, masyarakat setempat tidak hanya mengekspor rumput laut mentah, tetapi juga dapat menghasilkan produk olahan dengan nilai jual lebih tinggi.


Sumber:
Antara Maluku

Our Partners
Supported By