Unik! Dodol Khas Kepulauan Seribu Terbuat dari Rumput Laut

2 years ago

Nggak cuma Garut, banyak daerah lain di Indonesia yang juga memiliki dodol khasnya masing-masing. Salah satunya, wilayah Kepulauan Seribu yang memiliki produk dodol dari bahan sekitar yaitu rumput laut.


Sebagaimana diketahui, dodol merupakan kuliner asli Indonesia berupa penganan manis dengan sensasi chewy. Dodol umumnya dibuat dari campuran santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam. Bahan tambahan dari dodol biasanya akan menentukan rasa utama dari dodol, termasuk rumput laut yang jadi bahan dodol unik khas Kepulauan Seribu.


Perempuan asal Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Djum Kartini mengaku ia membuat inovasi dodol rumput laut (Dorula) yang diberi label jual Zhadoga karena melihat potensi alam dari lingkungan sekitar rumahnya. Djum mengatakan ia sempat memutar otak untuk menghasilkan uang dari bahan-bahan yang mudah didapat agar bisa mendapatkannya tanpa harus pergi ke luar pulau.


"Akhirnya dicobalah membuat dodol dari rumput laut dan kerupuk ikan laut. Alhamdulillah dari keluarga dan tetangga suka," ungkap Djum kepada detikcom.


Berhasil menjual ke orang-orang terdekat, Djum pun mencoba peruntungan untuk menjual produk dodol rumput laut buatannya pada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu. Dodol rumput laut produksi Djum ini dikemas dalam kemasan menarik yang praktis untuk disantap, yakni berupa kemasan dengan zipper lock dan kemasan box kecil.


Dengan bahan dasar rumput laut, dodol rumput laut yang ditawarkan memiliki tampilan yang berwarna-warni sehingga lebih menarik perhatian. Menurut Djum, produk ini cukup diminati oleh para wisatawan sehingga ia pun membuatkan perizinan pertama p-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) pada 23 Mei 2019 lalu.


Sayangnya, pandemi yang membuat pariwisata ditutup juga berdampak pada penjualan dodol rumput laut buatan djum. Ia mengaku selama ini target pasar dari produk yang dijualnya memang wisatawan di Kepulauan Seribu. Sehingga, saat ada larangan berkunjung ke tempat wisata, ia pun kehilangan pasar untuk berjualan.


Untuk itu, ia pun membuat strategi lain untuk memasarkan produk ke luar Kepulauan Seribu. Misalnya, dengan menitipkan produk dalam kemasan lebih kecil dan siap santap ke warung-warung sekitar Pelabuhan Angke dan Tanjung Priok juga membuka toko online di Shopee. Namun, Djum mengaku masih menemui berbagai kendala dalam pendistribusiannya karena biaya yang mahal dibanding biaya produk itu sendiri.


Kendati demikian, ia mengaku terus berusaha menambah pengetahuan agar bisa memasarkan produk dengan tepat. Termasuk dengan mengikuti program pengembangan UMKM demi bisa meningkatkan penjualan dan menarik minat pembeli.


Sebagai informasi, Djum Kartini merupakan foodpreneur peserta 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Acara ini digelar oleh detikcom bersama Kraft Heinz Food Service demi mendukung usaha kuliner Tanah Air agar bisa naik kelas.


Sumber: https://food.detik.com/berita-boga/d-5790603/unik-dodol-khas-kepulauan-seribu-terbuat-dari-rumput-laut.

Our Partners
Supported By